Menulis Sebagai Bukti Perawat Itu Ada dan Hidup Selamanya

Post Top Ad

Perawat Bergaji Tinggi

Sumber foto www.infoperawatindonesia.com

Seminggu lalu group facebook Suara Perawat (Super), dihebohkan oleh status perawat asal Aceh. Dalam statusnya dia mengeluhkan rendahnya gaji perawat yang lebih rendah dibandingkan gaji seorang cleaning service yang hanya tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sontak teman-teman perawat lainnya juga mengeluhkan demikian, bukan hanya Aceh tapi seluruh daerah di Indonesia. Memang begitulah kenyataannya, profesi yang menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya belajar dengan biaya yang tidak sedikit, hanya digaji ratusan ribu rupiah per bulan, itu pun kadang macet.

Tentunya tidak sebanding dengan peran yang dilakoninya sebagai orang yang pertama memastikan keadaan pasien. Mulai dari menjaga, merawat, memenuhi kebutuhan pasien, memberikan terapi obat yang sebenarnya dilakukan oleh dokter, dan untuk urusan yang berhubungan dengan keluarga pasien pun juga perawat yang menanganinya.

Tidak heran dengan tugas sebanyak itu dan harus menghadapi berbagai macam karakter orang, seorang perawat pulang ke rumah dengan tubuh kelelahan. Tambahnya lagi dengan jam tidur yang tidak teratur karena diselingi oleh jaga malam, menggangu waktu istirahat mereka. Padahal kebutuhan istirahat dan tidur merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia.

Hal itu mungkin tidak masalah jika jerih payah yang dilakukan setimpal dengan harga yang dibayarkan. Namun kenyataannya profesi sebagai perawat tidak mendatangkan kenyamanan finansial, sehingga mereka harus memutar otak untuk mencari kerjaan lain supaya asap dapurnya tetap mengepul.

Mungkin saya tidak perlu lagi bercurcol panjang lebar mengenai keluhan ini, karena satu postingan perawat asal Aceh itu telah mengeluarkan seluruh uneg-uneg yang mewakili perasaan perawat bergaji rendah.

Lantas apakah kita harus terus-terusan mengeluh dan mencari kambing hitam dari kondisi ini? Perlukah kita berkeluh kesah dengan gaji yang tidak sebarapa itu, sehingga menghilangkan jutaan kebaikan yang sebenarnya menjadi nilai pahala bagi kita?

Saya selalu ingat tentang petuah arab “Man jadda wa jadda” siapa yang bersungguh-sungguh dia akan menuai hasilnya. Tuhan akan memberikan hasil sesuai dengan jerih payah kita.

Seperti para perawat sukses dan bergaji tinggi berikut ini. Kesusksesan yang mereka raih sekarang tidak didapat dalam satu malam atau semudah mengedipkan mata. Butuh doa, usaha dan kerja keras untuk menggapainya. Inilah mereka yang sukses dibalik profesinya sebagai perawat. 

1. Syaifoel Hardy 



Pernah mendengar nama ini? Mungkin kamu masih ingat dengan aksi hebonya di dunia maya dengan membuat Surat Terbuka ke Kepala MTKI, pada tahun 2015 lalu. 

Surat terbuka yang berjudul ‘Lagi-lagi tentang STR’ menuai banyak dukungan dari para perawat Indonesia. Sontak halaman penggemar di facebook-nya dibanjiri oleh rekan-rekan perawat yang merasakan dampak polemik dari pengrusan STR ini.

Beliau awalnya hanyalah seorang lulusan Sekolah Pendidikan Keperawatan (SPK) yang kemudian merantau ke luar negri sebagai seorang perawat. Selama 21 tahun kerja di luar negri tentulah mempunyai pengalaman yang cukup untuknya. Tentunya gaji yang diterima di luar negri jauh lebih tinggi, sehingga bisa dijadikan modal usaha saat pulang ke tanah air.

Beliau pun memberanikan diri mendirikan sebuah lembaga yang bernama Indonesian Nursing Trainers (INT). Lembaga ini dibuat untuk mengajak, mengajarkan, dan memotivasi perawat menjadi seorang perawat luar biasa dengan tagline “More Than Just Nursing”.

Tidak hanya sebagai perawat, beliau juga peramu kata yang disampaikan melalui buku-buku karyanya. Lewat tulisannya beliau dikenal banyak orang, baik di dalam negri maupun di luar negri. Bahkan dinobatkan sebagai Diaspora Award Winner untuk kategori Social Aactivism Award di Los Angles, Amerika Serikat pada tahun 2012.

Jika berbicara soal penghasilan, tentu beliau mempunyai banyak sumber rezeki. Penghasilan dari menulis buku, seorang trainer, dosen, bahkan juga sebagai konsultan bagi banyak perawat lainnya.

Apa semua didapat dengan seketika? Beliau butuh waktu 21 tahun untuk bekerja di luar negeri dan banyak hal-hal lain yang sudah dilakukan.


2. Pengusaha Boneka Anatomi



Siapa bilang karir sebagai seorang perawat itu hanya berhenti di rumah sakit atau pelayanan medis lainnya? Buktinya tiga dara yang berasal dari fakultas keperawatan ternama di negri ini mampu menjadi pengusaha boneka.

Mereka adalah Yunara Ningrum Nasution, Syifa Fauziah, dan Manggarsari. Sejak mahasiswa mereka telah menggeluti usaha ini yang mulanya memakan biaya produksi sekitar Rp15 juta. 

Boneka yang diberi nama ‘Heuphoria’ singkatan dari health dan euphoria itu dihargai dengan Rp100-200 ribu per boneka. Sehingga pada masa itu tahun 2012 ketika mereka masih menjadi mahasiswa memperoleh omset sekitar Rp3,5 juta per bulannya.

Tentunya lebih besar dari gaji perawat honorer bukan? Itu masih mahasiswa lo, apa jadinya mereka sekarang setelah lima tahun berkarya? 

Contoh dua perawat di atas membuktikan bahwa seorang perawat itu tergantung dari tingkat usahanya. Meskipun jatuh bangun, yang bertahanlah yang akan sukses memperoleh hasil yang gemilang.

Bukan dengan cara mengeluh atau menyalahkan pihak lain. Sebagai seorang profesional tentu kita punya banyak cara supaya bisa digaji dengan harga tinggi. Kita mempunyai berbagai disiplin keilmuan yang tentunya bisa diterapkan dalam kehidupan masyarakat, hanya saja seberapa berani kita untuk mencobanya.

Jika ada yang mengeluh gaji kecil tapi kerjaan banyak, salah siapa yang mau menandatangi kesepakatan tersebut? Bukankah ada kontrak hitam di atas putih saat kamu diterima kerja sebelumnya?

Lantas, pantaskah harus mengeluh dengan kesepakatan yang telah dibuat itu? Jika tidak mau digaji kecil, maka carilah gaji besar dengan kreativitas yang kamu miliki.

Bukankah tuhan memberikan kita otak untuk berfikir? Banyak kesempatan lain yang bisa diperoleh dibandingkan hanya dengan mengeluh. Dan akhirnya kamu akan kecewa dan putus asa dengan profesi ini.

Kitalah yang mengangkat sendiri profesi yang kita cintai ini. Jika kamu ingin pemerintah memberikan gaji tinggi untuk perawat, tentunya harus ada dari kita yang maju sebagai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), sehingga suara kamu bisa lebih didengar mewakili rekan sejawatmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih Telah Memberikan Komentarnya - Silahkan Komentar dibawah ini !!!!

My Instagram